Sabtu, 16 April 2011

Prolog

Satu yang kita tau, dari satu segalanya dimulai..
air, udara, api, tanah dan sebagainya, selalu berjalan lurus berbanding setara.
setiap kejadian yang hadir niscaya memiliki satu alasan kebenaran konkrit.
walaupun kadang tak ada satupun kebenaran yang memberikan satu keniscayaan.

kisah ini memang bukan yang pertama kalinya,
setiap babak yang di mulai selalu memberikan akhir yang membingungkan.
tapi yaa.. hidup emang selalu demikian..
tak pernah jengah memberikan teka-tekinya....

kesadaran itu yang memberikan kita satu kepastian.
dan kepastian itu yang menyadarkan bahwa kemisteriusan hidup hanya dapat dipecahkan oleh satu rasa yang menggantung.
rasa yang hanya diberikan kepada mereka yang sadar oleh keberadaannya.
kami bertiga sepakat untuk menyebut rasa itu,.. adalah CINTA.......... (Elang_)

Pengecut!!

Sampai sekarangpun aku masih saja tetap menjadi sang pengecut.
pecundang yang bertopeng di balik kekuasaan prinsip.
lagi-lagi alasan pertimbangan akal yang menjadi kuda tunggangan.
tapi akupun tak mau menjadi seperti seorang pujangga,
yang seumur hidupnya harus bersembunyi di balik ketiak kata-kata bijak.
memandang cinta untuk mengalahi kausalitas yang baku. (Elang_)

Cit.. Cit.. Cit..

Suatu ketika, aku melihat seekor pipit yang tiba-tiba jatuh dari ketinggian.
Ku dekati dan aku bingung..?
Ketika ku perhatikan, sayap kirinya patah. Ada bekas tembusan pula.
Aku kira, itu pasti mantan peluru dari selingsong hangat miliki predator amatir.
(Cit.. cit.. cit..) Iyaa.. aku tau kau pasti sangat menderita dan perlu bantuan.
Tapi sayangnya Aku bukan dewamu
Aku bukan Tuhan ataupun setengahnya,
Aku hanya orang yang tidak suka mengambil pekerjaan Tuhan untuk menolong
Aku hanya datang untuk menertawaimu.

Kewanitaanmu

Panas membahang
Membakar pribadi nan sunyi
Memanggang asa yang kian deras
Sanggup menghentikan aktivitas sel otak sebelah kanan

Ia mengahanguskan seluruhnya
Dan hanya menyisakan satu rasa
Kewanitaanmu..
Benar-benar membuat aku gila

Cemburu

Heeiii.... Kau yang tersembunyi di balik sana..!!
Tolong dengarkan aku!?
Hari ini, untuk pertamanya aku harus jujur kepadamu. Dan pertama kalinya pula aku benar-benar mengharapkan belas kasihmu.

Selama ini aku selalu terima tawaran-tawaran hidup yang kau berikan. 15 tahun yang lalu kau panggil ayahku. Saat aku masih membutuhkan kebijaksanaannya. Menyusul ibuku 3 tahun kemudian. Satu-satunya wanita yang mengajarkan aku tentang hidup, kasih sayang.. ia ajarkan aku cinta!

Tapi sekarang..!? mengapa tak kau izinkan aku memiliki rasamu.. aku mencintai makhlukmu. Palingkan hatinya padaku.

Begitu besarkan kesalahanku hingga Kau harus cemburu kepadaku.
Mungkinkah aku terlalu hina untuk rasa yang agung..?
Atau aku terlalu rendah untuk sebuah rasa yang tinggi..?
Atau aku memang najis untuk rasa cinta yang suci..!
Tapi tolong..! berikan aku kesempatan..
Aku pasti akan menjaganya dengan cintaku..

Mimpi

Bermimpilah..
Karena setiap mimpi terdapat beberapa pintu
Ada sekantung harapan yang tergantung di tiap-tiap pintu mimpi itu
Dengan mimpi kita bisa berbuat apa saja..
Tidak ada hukum, hakim, maupun yang terhakimi..
Tidak ada dosa untuk mimpi, tapi pasti ada kebaikan olehnya..
Kesalahan fatal terjadi ketika kita takut untuk bermimpi..

Harusnya aku menunggu lebih lama lagi untuk berteduh di bawah derai rintik
Atau mungkin aku terlalu ragu hingga berkali-kali kereta meninggalkanku
Reruntuhan hujan di pematang jingga, sempat mematahkan hatiku untuk beberapa langkah
Kesetiaan payung merah itu yang membuatku tak dapat memandang cinta diujung rendanya
Haruskah...
Sekeping kecil hati ini di belah lagi menjadi dua
Terkadang yang ada kini, aku harus melebarkan lagi dindingnya
Kenapa...
Dan kenapa pula aku selalu ragu kalau ia mampu menahan segala rasa dan asa
Aku masih cemburu dengan hatiku,
Dan tak membiarkan cinta mencintainya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar